Tengah hari sehabis dangdut dan pembagian kaos
“ Rakyat sudah lama
menderita… saya bisa merasakannya!!! Ibu saya berasal dari sini, jadi
saya tahu peliknya hidup di sini. Dengan dukungan bapak bapak dan ibu
ibu serta saudara saudara saya sekalian, saya berjanji akan
mengubahnya!!!”
Riuh rendah tepuk tangan menggelora di lapangan itu.
Semuanya mengelukkan nama orang yang berdiri di tengah lapangan atas
pidato kampanyenya.. Sang tokoh pun melambaikan tangan dengan senyumnya
yang lebar…”Pilih kami…!! Jangan lupa nomor keberuntungan kita!!!”
*****
Di hotel Grand Swarsha
“Bukan
begitu bang… Yang kemarin itu sudah dipakai untuk jatah kawan kawan di
daerah. Kita masih ada dua bulan lagi, saya mulai kelimpungan ini.”
“Ok
lah. Tapi jangan kau lupa ya, pengadaan pemipaan untuk pabrik itu nanti
jatah aku kan?” “ Gampang la itu bang. Kita sudah pegang 40% lebih
suara kata ahliku. Supaya aman saya masih perlu menggalakkan dukungan
dari dua tempat lagi. Minimal targetnya nambah 500 ribu suara lagi. Tapi
saya perlu dana, 2 milyar saja.”
“Ok. Ok.. Nanti sekretaris saya yang antar.. Tapi jagan lupa ya…”
“ah.. jangan abang sangsi. Sip!!!”
******
A-A Media Centre
“Ketua.. kawan kawan di daerah sebagian pindah ke pasangan baru itu. Mereka bilang jatah kita masuknya lama dan gak sepadan.”
“Siapa
provokatornya!!! Aku mau tau dalam 1 x 24 jam!!! Bila perlu tarik balik
duit kita di yayasan itu. Mau duitnya aja. Kerja lambat. Progress kita
masih 300 ribu sampai sekarang!!! Kau pindah ke sana besok, tingagl di
sana sebulan ini!!!”
******
“Kita mau perubahan…!!! Ada lebih
dari 20 ribu anak yang tak sekolah sekarang. Banyak lansia yang tidak
mampu berobat ke rumah sakit. Narkoba merajalela. Saya berjanji, dengan
dukungan yang diberikan ke kami, pendidikan akan menjadi gratis dan
tersebar sampai ke pelosok. Kemarin saya sudah berbicara dengan pak
Rektor, guru guru akan mendapatkan pelatihan gratis dari pihak
universitas. Universitas akan kita perluas sampai ke tingkat II.
Targetnya tahun ini kita buka program studi kedoketaran di kabupaten
Simarguci dan Lahan Batu. Asuransi kesehatan akan ditambah lewat APBD
provinsi dan disalurkan dari kabupaten-kabupaten atau kotamadya.
Pendidikan yang berakhlaq akan kita gemakan kembali, agar anak anak
akhlaknya menjadi mulia dan terpelajar!
Hanya satu tindakan kecil, contreng nama kami. Dan kami akan wujudkan impian kita semua..!!”
“Ikuti sumpah setelah saya”
“Demi Allah…”
“Demi Allah…”
“saya berjanji akan mengemban tugas sebagai abdi masyrakat dengan sebaik baiknya.”
“saya berjanji akan mengemban tugas sebagai abdi masyrakat dengan sebaik baiknya.”
“saya berjanji akan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan..”
“saya berjanji akan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan..”
*****
“Hahaha…
Terima kasih… terima kasih... Mantap… mantap… Bisa kita atur itu bang,
Tunggu la dulu.. Saya konsolidasi dulu sama pemuka agama dan LSM. Iya..
Biar aman kita.. Sip. Sip.. Oya, besok nomornya diganti ya bang. Gak
enak kita. Tau la.. KPK.”
“Iya ni, jalan yang kemaren udah hampir rampung, Cuma Bupati minta tambah bonus.
Katanya anaknya perlu duit mau kawin. Jadi saya perlu proyek baru ini.”
“Haha… Ok bang. Kasi aku waktu sebulan ini la. Investornya udah kontak tadi pagi, dia bilang positif mau bangun pabrik itu.”
“Ok la.. Kutunggu kabar baiknya ya..”
(mengabadikan pikiran klasik dan mencoba melihat kesesuaiannya beberapa tahun ke depan)
Selasa, 01 Juni 2010
Rabu, 03 Februari 2010
Kebencanaan
Telah jelas kerusakan di atas darat dan lautan disebabkan oleh ulah tangan manusia...
Kira kira demikian terjemahan nash Alquran tentang kerusakan di darat dan lautan..
Ada satu penekanan sebab musabab yang dijelaskan oleh nash ini, yakni bahwa kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab kolektif untuk menangani dan menjaga kelestarian alam semesta. Benar memang ada fenomena alam yang terjadi tanpa campur tangan manusia, biasanya hal hal yang berkaitan dengan unsur alamiah dari alam itu sendiri, misalnya tumbukan tektonik yang menyebabkan gempa atau berrevolusinya gelombang panas matahari sebagai salah satu kontribusi pemanasan global (referensi ilmiahnya silakan google saja). Yang menggelitik saya untuk menuliskan note ini adalah bagaimana besarnya peran kita semua sebagai manusia untuk 'meminimalisir' resiko dan penyebab kerusakan (bencana). Tanggung jawab ini bukan untuk korban gempa, melainkan hakikatnya adalah untuk kita sendiri. Sebuah kerusakan akan dengan atau tidak langsung memberikan dampak pada kehidupan pribadi pribadi kita semua. Anggaran pembangunan kembali sebuah infrastuktur daerah yang terkena gempa pada akhirnya merupakan pelambatan pembangunan di tempat kita yang tdk terkena gempa, karena bisa jadi dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk membuka jalan atau pasar baru di kampung yang tidak terkena gempa. Logika ini pun berlaku universal secara ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain lain.. Jadi saya mulai berfikir positif untuk diri sendiri bahwa yang saya lakukan adalah juga untuk kepentingan saya dalam rangka mempercepat kemakmuran semuanya..
Kembali ke nash tadi, jelas sudah, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan akan berkontribusi pada hidup kita sendiri! Jadi mari kita menolong orang lain untuk mengurangi resiko bencana (kerusakan yang lebih besar) dengan menolong diri sendiri! Hidup bersahaja, patuh pada sunnatullah..
Wallahu a'lam..
Kira kira demikian terjemahan nash Alquran tentang kerusakan di darat dan lautan..
Ada satu penekanan sebab musabab yang dijelaskan oleh nash ini, yakni bahwa kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab kolektif untuk menangani dan menjaga kelestarian alam semesta. Benar memang ada fenomena alam yang terjadi tanpa campur tangan manusia, biasanya hal hal yang berkaitan dengan unsur alamiah dari alam itu sendiri, misalnya tumbukan tektonik yang menyebabkan gempa atau berrevolusinya gelombang panas matahari sebagai salah satu kontribusi pemanasan global (referensi ilmiahnya silakan google saja). Yang menggelitik saya untuk menuliskan note ini adalah bagaimana besarnya peran kita semua sebagai manusia untuk 'meminimalisir' resiko dan penyebab kerusakan (bencana). Tanggung jawab ini bukan untuk korban gempa, melainkan hakikatnya adalah untuk kita sendiri. Sebuah kerusakan akan dengan atau tidak langsung memberikan dampak pada kehidupan pribadi pribadi kita semua. Anggaran pembangunan kembali sebuah infrastuktur daerah yang terkena gempa pada akhirnya merupakan pelambatan pembangunan di tempat kita yang tdk terkena gempa, karena bisa jadi dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk membuka jalan atau pasar baru di kampung yang tidak terkena gempa. Logika ini pun berlaku universal secara ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain lain.. Jadi saya mulai berfikir positif untuk diri sendiri bahwa yang saya lakukan adalah juga untuk kepentingan saya dalam rangka mempercepat kemakmuran semuanya..
Kembali ke nash tadi, jelas sudah, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan akan berkontribusi pada hidup kita sendiri! Jadi mari kita menolong orang lain untuk mengurangi resiko bencana (kerusakan yang lebih besar) dengan menolong diri sendiri! Hidup bersahaja, patuh pada sunnatullah..
Wallahu a'lam..
Langganan:
Postingan (Atom)